Label

Kamis, April 28, 2011


Add caption

Jilbabnya lebar dan tertutup rapi
Senyumnya manis merangsang hati
Kalau jalan hanya bumi yang diliati Kenapa?
Uangnya jatuh ya ukhti?
Eh, emang dasar gak ngerti!
Mereka gitu karena jaga hati!

Kamis, April 21, 2011

Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah Atas Peran Islam


Newcastle, 210411

Hari ini begitu banyak postingan dan ucapan yang keluar di wall ku tentang hari Kartini, suatu hal yang biasa terjadi setiap 21 April tiap tahunnya. Tapi kali ini ada sesuatu yang menggelitik di hati ini, yang berujung pada penelusuran tentang 'kartini' ini. Dan Akhirnya Ku temukan sebuah tulisan ini di link berikut:


Sebuah tulisan yang memberikan dan membuka pemikiran sebagai sebuah wacana baru disertai dengan data dan analisis. Bagaimana pendapat teman teman?.

Rabu, April 20, 2011

Rana Mencari Pengakuan

Oleh: Uniek94

Newcastle, 20 April 2011

Pintu biru tua nan besar dan angkuh itu belum tertutup sempurna ketika seorang laki laki berperawakan tinggi besar,berkulit kecoklatan dan berwajah Arab itu muncul dan menyapaku.
“Alhamdulillah, my pasport is ready.”
“Alhamdulillah, Barokallohufik…finally..you got it!”,  kataku tulus sambil tersenyum.
“Alhamdulillah, may be tomorrow, I will bring some sweeties!”, sambungnya lagi dengan wajah sumringah dan penuh kebahagiaan.

Selanjutnya kamipun  menuju ke ruangan basement bangunan tua yang dinamai Castle Gate ini dimana teman-teman yang lain sudah berkumpul. Begitu kami memasuki ruangan, serentak ke-enam orang teman yang semuanya adalah refugee  itu mengucapkan selamat padanya.
 “Congratulation Rana!”

Yup…Rana..begitu kami biasa memanggilnya. Ia adalah satu diantara tujuh refugee teman kursus Bahasa Inggrisku di pinggir sungai Tyne ini. Seorang pria muda yang berasal dari sebuah Negara kaya minyak di daerah Teluk Persia yang mengaku tidak mempunyai status kewarganegaraan. Aku tidak tahu detail ceritanya, tapi dari yang berhasil kutangkap dari potongan-potongan ceritanya, disaat terjadi konflik berdarah di negerinya, mamanya terbunuh dan dia melarikan diri keluar dari negaranya sebagai pencari suaka (refugee).

Lalu mulailah petualangannya dari satu negara ke negara lainnya untuk mencari makhluk yang bernama ‘warga negara’ itu. Pertama dia mencoba peruntungan di negeri kincir angin, Belanda, tempat kakak perempuannya berada. Lalu dia mencoba peruntungan di Kota Paris, France. Malang baginya, di kota yang terkenal dengan menara Eiffel nya tersebut dia mengalami kecelakaan hebat yang hampir menyebabkan dia kehilangan nyawanya. Seorang sahabat terdekatnya pergi untuk selamanya dalam kecelakaan tersebut. Kecelakaan taksi tersebut menyebabkan badannya lumpuh , tak bisa digerakkan selama beberapa bulan sehingga membuatnya depresi dan  mencoba bunuh diri. Alhamdulillah, Allah masih sayang padanya sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan.

Akhirnya sampailah petualangannya di negeri Pangeran William ini. Perjalanan panjang hanya untuk mendapatkan status kewarganegaraan.
Ketika kutanya apakah dia suka Inggris? Di luar dugaanku dia menjawab bahwa dia lebih suka France karena negaranya indah, dan penduduknya lebih ramah terhadap pendatang. Dia sangat suka tinggal disana. Tapi kecelakaan maut itu menyebabkan trauma yang sulit sekali untuk dihilangkan sehingga tidak mungkin baginya untuk bertahan disana.

Begitulah, sebuah kisah dari Negara yang bergejolak. Kisah nyata yang merenggut nyawa seorang mama yang sangat disayanginya,  pergolakan Negara yang membuat keluarganya tercerai-berai dan terlempar ke berbagai Negara.

Rana,,seorang lelaki muda berperawakan tinggi besar, kulit kecoklatan dengan alis mata tebal hampir bertaut dan hidung mancung menjulang dan rambut klimisnya dan selalu berpakaian rapi dan necis adalah seorang dokter dari sebuah Negara di Teluk Persia. Seorang dokter muda yang gagah dan tampan tapi tanpa kewarganegaraan.
Seorang dokter yang  tak bisa masuk kenegaranya sendiri untuk menjenguk dan melihat ayah tercinta hanya karena tidak ada pasport.

Ironis memang…

Di saat sebagian orang merasa malu dan menyembunyikan bahkan mengganti status kewarganegaraannya karena negara asalnya bukan negara maju dan sering dicap negatif oleh dunia, atau karena ketakutan akan ketidakmapanan hidup, seorang Rana, dokter muda asal negara kaya minyak, harus berpetualang dari satu negara ke negara lain untuk mendapatkan status kewarganegaraan. Dia harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan harus mengeluarkan ribuan pond sterling untuk mendapatkan pengakuan akan dirinya sebagai warganegara, supaya bisa mendapatkan pasport dan bisa kembali ke Negara dan rumah sendiri untuk bisa bertemu dengan sang ayah tercinta.

**********************************************************************************
               

Selasa, April 05, 2011

CAR BOOT SALE

Newcastle, 03 march 2011


CAR BOOT SALE
Rambu petunjuk lokasi
Eitt...jangan menyangka itu adalah sebuah mobil yang dijual yah friend.  Car Boot Sale adalah sebuah tempat yang menjual barang- barang second hand dan barang baru yang tidak dibutuhkan oleh pemiliknya (unwanted present). Segala macam barang bisa dijual di sini, mulai dari yang besar sampai yang kecil  seperti segala model pakaian, buku , mainan, tas, alat rumah tangga sampai furniture. Harga barang-barang ini jauh lebih ‘miring’ dari harga toko walaupun toko tersebut sudah mengadakan sale besar-besaran. Walaupun dijual dengan harga sangat murah, bukan berarti barang-barang tersebut sudah jelek atau rusak.

Tempat Car Boot Sale biasanya adalah lapangan terbuka yang tiba tiba disulap jadi pasar atau bisa juga dalam sebuah tempat tertutup. Para penjual biasanya datang dengan mobil kemudian diparkir berjejer. Sebagian barang dagangan ditarok diatas meja dan sebagiannya lagi ditebarkan di tanah yang sudah dialas atau dalam kardus. Kadang-kadang penjual juga menarok dagangannya didalam mobil dan dipamerkan dengan membuka pintu mobil. Barangkali karena itulah pasar ini dikenal dengan sebutan Car Boot Sale.

Mungkin karena diadakan di lapangan terbuka, maka pasar ini tidak ada setiap saat, biasanya hanya ada saat’ spring’ sampai ‘summer’. Faktor cuaca sangat menentukan ramai atau tidaknya pasar. Ketika cuaca panas dan cerah maka car boot sale, penjual dan pembeli sangat ramai dan sebaliknya jika langit mendung atau gerimis, bisa diyakini hanya ada sedikit penjual dan pembeli. Harga barang yang ditawarkan di Car Boot Sale bervariasi mulai dari hitungan pence sampai kepada puluhan pound, tergantung kepada kualitas dan jenis barang yang ditawarkan.

Terus terang sewaktu pertama kali  mendengar dan tahu tentang carboot sale ini, Aku tidak begitu tertarik dengan beberapa alasan:
  1.  Aku sedang tidak membutuhkan barang tertentu.
  2. Jika pun Aku membutuhkan barang, maka barang tersebut bisa juga kudapatkan di Charity (toko yang menjual barang kebanyakan adalah pakaian baru ataupun seken dengan harga ‘miring’ tapi dananya digunakan untuk social atau research tertentu) di pusat kota tanpa perlu ongkos transportasi.
  3. Lokasi car boot sale umumnya tidak dipusat kota sehingga kita harus mengeluarkan ongkos transportasi dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 10-30 menit.
  4. Carboot sale biasanya dimulai di pagi hari dan berakhir di siang hari, dimana ini amat sulit bagi kami yang mempunyai anak untuk berangkat terlalu pagi.
  5. Dalam bayanganKu , ngapain ngeluarin ongkos tuk beli barang bekas, kalau ada uang dan rezeki mendingan beli yang baru dong (he he he ini  alasan yang sejujurnya).
Setelah hampir 10 bulan tinggal di kota ini, akhirnya Aku di takdirkan Allah juga untuk menginjakkan kaki dan melihat langsung seperti apa sih car  boot sale itu. Hal ini terjadi karena ada orang Indonesia yang baru datang dan memerlukan beberapa barang untuk keperluan pribadinya. Jadilah kami sekeluarga pergi menemani beliau dan menjadi guidenya, lucu memang karena itu adalah pengalaman pertama Aku juga ^^.

Begitu sampai di lokasi yang merupakan sebuah lapangan kosong, aku melihat beberapa mobil dengan meja seadanya didepannya dan diatas meja/bawah bahkan di bagasi mobil tersebut bergelatakanlah segala macam hal, mulai dari pakaian, mainan, buku , souvenir dll.

Ooo..ini toh yang namanya Car boot sale (gumamku dalam hati). Aku mulai melirik tidak semangat ke barang yang dijual, tapi begitu mulai mengacak-acak barang tersebut dan menanyakan harganya, Aku langsung melongo, kaget dan surprise banget. Umumnya barang yang dijual adalah barang bermerek dan dengan kondisi yang masih sangat baik. Maklum saja, orang-orang disini sangat suka gonta-ganti mode dan barang yang sudah ketinggalan mode akhirnya dijual di sini. Beberapa bahkan masih baru dan belum pernah dikeluarkan dari kotaknya. Umumnya barang tersebut adalah hadiah dari seseorang namun tidak dibutuhkan oleh si penerima atau lebih sering disebut unwanted present. Harganya sangat..sangat..muraaahh....! So..bisa ditebak dong, selanjutnya Nada dan Syauqi mencari jatah masing masing berupa mainan dan Aku cukup puas dengan mendapatkan satu buah rok jeans seharga 50 pence atau 6500 rupiah dengan tampilan luar masih seperti baru .

Sejak saat itu Aku jadi menantikan spring dan summer dengan lebih semangat. Bukan hanya karena cuaca yang lebih hangat dan suasana kota yang penuh dengan bunga  warna warni tapi juga karena ada ‘Car Boot Sale’ ^_^.

Hari Minggu kemarin, adalah kesempatan kedua ku untuk mengunjungi car boot sale. Masih dengan alasan yang sama, yaitu menemani keluarga Indonesia yang mau mencari barang barang tertentu dengan kualitas baik dan harga sangat murah.

Kali ini Aku mengunjungi car boot sale yang cukup besar dan bukanya juga siang hari yaitu sekitar jam 12 siang. Jadi kami tidak perlu berangkat terlalu pagi. Lokasinya cukup jauh yakni sekitar 45 km sebelah Barat Newcastle. Perjalanan menuju lokasi cukup melelahkan memang, karena memakan waktu lebih kurang 45 menit dengan bus dan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 15 menit. Harga tiket ternyata juga cukup besar untuk ukuran kantong kami, bisa buat makan satu keluarga selama 3 hari. Wajar saja jika pada awalnya suami Ku sempat mempertanyakan tujuanku ke sana. Apakah ada yang dicari? Kok ongkosnya mahal amat? Aku jawab saja, untuk menemani keluarga Indonesia yang mau tau dan mencari sesuatu di car boot, kemudian juga untuk tahu seperti apa sih car boot terbesar di Northumberland ini. Setelah lebih 1 tahun kami tinggal di Newcastle ini, belum tau juga dimana dan seperti apa car boot sale di market town yang dinamai Hexam ini.

Akhirnya suamiku mengalah dan mau mengikuti keinginanku^^.
Jujur, Aku memang tidak ada barang yang dicari khusus, hanya melihat lihat, kali aja ada barang bagus dan  murah.  Aku siapkan tas belanja merah yang biasa kubawa , kubawa tas selempang yang ukuran sedang dan suamiku kuminta juga memakai ranselnya. Dia hanya bisa melongo, katanya ga ada yang mau dicari, tapi kok bawa tasnya banyak amat ? Aku hanya tersenyum sambil nyengir kuda he he he.

Subhanalloh...selama perjalanan dengan bus yang memakan waktu lebih kurang 45 menit itu, pikiranku  kembali melayang  akan perjalanan ku menelusuri jejak andrea hirata dalam novel ‘edensor’ nya. Hamparan rumput hijau di kiri dan kanan jalan, lahan pertanian yang luas dan perumahan penduduk asli Inggris yang ‘unik dan klasik’ yang terbuat dari tumpukan batu tanpa di cat dengan cerobong asapnya yang tinggi serta pagar rumah yang juga terdiri dari tumpukan batu, rumah penduduk yang berjarak satu sama lain dengan halamannya yang luas dan hijau yang diselingi dengan warna bunga warna warni...Subhanalloh..Maha Suci Allah yang telah menciptakan ini semua gumamku dalam hati, suasana yang masih terasa nuansa pedesaannya,menimbulkan rasa damai dan tenang di hati ini. Berbeda sekali denga suasana tempat ku tinggal sekarang yang sudah ramai dan banyak pendatang dimana kami tinggal di flat kecil tanpa halaman.

Pemandangan alam yang menyenangkan mata membuat perjalanan ini tidak begitu terasa melelahkan dan mampu meredam rasa mual yang menyesak ke dada yang mengusikku. Syukurlah begitu rasa mual ini semakin kuat, bus sudah berhenti di terminal terakhir dan disinilah perjalanan kami di mulai.

Welcome to Hexam. 

Setibanya di Hexam, bergegas turun dari bus. Rombongan kecil yang terdiri dari 7 orang dewasa dan 4 anak-anak ini dan terdiri dari dua Negara serumpun ini yaitu Indonesia dan Malaysia ini memulai petualangannya. Di Hexam..sebuah kota kecil dengan suasana yang yang masih ‘murni’, tidak terlalu ramai, dan udara yang segar. Toko toko disini tak terlalu besar dan sebuah gereja yang unik yang disebut Hexam Abbey berdiri dengan megahnya dan di depannya terdapat sebuah taman yang cukup luas.

Turunan tajam menuju lokasi
Selepas dari Hexam Abbey, sebuah turunan tajam menyambut kami yang di lanjutkan dengan sebuah jembatan dengan sungai dibawahnya sebelum akhirnya sampai di sebuah lapangan besar dengan gedung ditengahnya. Gedung itu dulunya merupakan sebuah ‘stable’. Keindahan alam Car boot sale ini makin sempurna dengan adanya danau yang berada di lokasi walaupun kami tak sempat mampir kesana.

Begitu tiba di lokasi , sudah ada barisan panjang dua shaf yang merupakan antrian para pengunjung yang berniat masuk ke car boot sale. Antriannya rapi, tertib dan tidak ada yang berusaha memotong antrian yang sudah ada. Menurut informasi yang kami terima, pintu tersebut baru dibuka pada pukul 12.00 dengan uang masuk £1 per-orang. Kami ikut antri dan sempat mengambil beberapa foto untuk dokumentasi.

Antrian menuju pintu masuk

Disini bisa kulihat ternyata yang tertarik untuk bertransaksi di car boot sale ini bukan hanya kami yang merupakan pelajar dengan beasiswa terbatas atau orang orang berwajah asia tapi ternyata mayoritas adalah bule.

Beberapa orang sempat terlihat keluar dari gedung dengan membawa barang belanjaan. Konon kabarnya, sebenarnya pintu sudah dibuka sejak pukul 10.00 namun dengan harga karcis masuk yang lebih besar yakni £5 per-orang. Tampaknya harga karcis masuk ini bervariasi berdasarkan jam masuknya. Bagi yang masuk setelah pukul 14.00, harga karcis hanya 70p. Semakin awal masuk harga karcis semakin besar dengan keuntungan dapat memilih barang duluan dari yang lain. Umumnya pembeli memilih harga karcis yang £1 per-orang yang dibuka pada pukul 12.00.

Tepat jam 12.00, loket dibuka dan pengunjungpun masuk satu persatu secara tertib. Dengan membayar 1 pound /dws dan anak anak gratis, akhirnya sampai juga kami ke dalam ‘stable’ atau kandang kuda ini. Anggota  rombongan berpisah, mencari barang dan kebutuhan masing masing dan berjanji berkumpul lagi diluar bangunan jika sudah usai. Meskipun berupa kandang kuda, jangan bayangkan kandang kuda seperti di Indonesia yah..Ini bangunan besar dimana didalamnya terdapat pembatas pembatas dari logam/besi dengan jalan berbelok belok seperti maze/puzzle. Tidak ada kotoran kuda dan jerami yang bertumpuk dan tentu saja sudah tidak ada kudanya. Pembatas besi tersebut juga berfungsi sebagai sekat per-ruangan yang sudah diubah fungsi  dan diisi dengan meja meja dan barang yang mau di jual.

Begitu masuk saja sudah disambut dengan aneka pakaian dan aneka souvenir kecil. Selanjutnya aku mulai menyusuri lorong demi lorong. Aku tertarik melihat peralatan rumah tangga seperti mixer, rice cooker, mangkok, gelas, dinner set, dan berbagai jenis pernak-pernik dari kristal. Anak-anak lebih cenderung melihat berbagai macam mainan. Sepanjang lorong kulihat banyak penjual buku buku cerita anak-anak, novel, jaket, sepatu, rok, sleeping bag, ransel, sepeda bahkan ada juga yang menjual tempat tidur dan meja makan oval dari  kayu yang kulihat masih seperti baru dan harganya..ckckckckk....murah sangaat lahh di banding toko!.

Uff...untung saja Aku bukanlah permanen residen di Inggris ini, jadi masih mikir untuk membelinya karena tidak akan mungkin kubawa pulang ke tanah air. Dan untung juga , aku ga punya banyak uang, dan lebih untung lagi ongkos container ke Indonesia mahal karena kalau tidak sudah kubeli semua tuh barang   ha ha ha. (inilah salah satu momen istimewa karena di momen ini aku mensyukuri keterbatasan dana yang ada).

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Masih banyak barang yang menarik perhatianku, Untunglah Allah mengingatkanku dengan isi dompet yang sudah kosong, tas belanjaan yang sudah overload. Kedua tangan yang sudah penuh tentengan malah sudah pinjam tangan adikku untuk membawakan barang.

Akhirnya kamipun memutuskan keluar ruangan, dan rombongan yang tadi sudah terpisah-pisah kembali berkumpul di luar. Masing-masing  sibuk dengan belanjaan dan tentengan masing, termasuk Uni Nada dan Adik syauqi. Masing-masing sudah dapat ‘jatah’ dan siap berangkat pulang kembali ke rumah.

Alhamdulillah, Rencana hari ini berjalan lancer, pulang dengan banyak barang, dan banyak pengalaman, semua gembira dan keliatan puas. Dan kembali tertanam niat dalam hati, Hexam,...nantikan kedatanganku berikutnya ha ha ha
Berpose di taman Daffodil dengan latar Kota Hexam

Daffodil di perempatan dekat pintu masuk Boot Sale


Berpose dengan sebagian hasil pertualangan

Hexam Abbey

Gerbang terminal bus Hexam

Salah satu sisi Kota Hexam


Yukk..sekarang kita pulang.Ambil beberapa foto dan kembali naik bus, melihat pemandangan sambil menikmati rasa mual di perut.
Berpose sejenak sebelum naik bus

Jika rasa mual semakin meningkat, ingat dan bayangkanlah barang barang yang sudah didapatkan ^^.
Sampai disini dulu ceritanya. Panjang banget yah, semoga tidak bosan membacanya.

Ini ada sedikit dokumentasi yang diambil abi Nada, tapi sayang suasana di dalam ‘stable’ tidak ada fotonya , karena beliau juga sibuk lirak lirik jaket dan barang yang lain he he he
Sedikit buku dan mainan

Kristal dan cangkir bergambar Lady Die dan Pangeran Charles

Dinner set

Waw....


Rak sepatu

Have a nice reading and enjoy it

Salam..
Selamat beraktifitas

Uniek94

Note : spring..     .musim semi
          summer..   musim panas
          stable.......kandang kuda