Label

Jumat, Juli 06, 2012

Suamiku, ini kado yang kuminta!

Newcastle, 06 Juli 2012

Kupandangi wajah suamiku yang terlelap dalam tidurnya. Suara dengkuran halus terdengar
dan dadanya turun naik secara perlahan tapi pasti itu. Aku perhatikan wajah yang terlelap itu dengan seksama, terlihat sudah banyak guratan halus di kedua sisi matanya, halus memang tapi sudah cukup untuk menandakan bahwa dia sudah tidak muda lagi.Beberapa helai rambut putih di kepalanya semakin memperkuat kesan tidak muda ini.

Ahh...10 tahun sudah kita bersama suamiku, meniti kehidupan ini, menemani dan saling menguatkan dalam menghadapi riak gelombang menuju tujuan akhir kita.



Ya...10 tahun !
Sungguh itu bukan waktu yang pendek, sungguh itu bukan hidup yang datar dan akupun harus jujur bahwa
10 tahun itu juga bukan selalu diisi dengan saat-saat manis.

10 tahun yang penuh perjuangan, 10 tahun yang penuh dengan ujian kesabaran, keikhlasan, dan 10 tahun untuk saling memahami diri dengan lebih baik.

Masih teringat olehku, ketika pertama kali bertemu denganmu, seorang pemuda berperawakan kecil mencoba berkenalan dengan seorang gadis yang berbicara langsung to the point, kurang pandai berbasa basi dan keras kepala. Aku sempat ragu, apakah memang pemuda ini jodohku? apakah dia bisa menjadi qowwamku? apakah aku bisa mentaatinya, mendudukkannya pada posisi pemimpin dalam rumah tangga kelak? yang akan menjadi bapak dari anak-anak yang akan lahir nanti? Berbagai kesangsian hinggap di hati ini pada saat itu.


                      Buah cinta kita ^_^

Aku tidak bisa langsung menolak dan mengatakan,' Tidak'! pada sang pemuda tersebut, aku takut Allah akan marah dan mendatangkan fitnah pada diriku. Aku hanya bisa berdo'a dan melakukan sholat istikharoh meminta petunjuk dariNya, sehingga apapun keputusan hasil akhirnya itu adalah atas kehendak dan ridhoNya.

Ketika akhirnya Allah memang menakdirkan kami menikah, akupun tidak heran ketika teman. adik dan hampir semua yang hadir pada saat itu mengatakan 'aduuh...kakak...suaminya cool banget! atau yang lebih tragis ketika tersiar kabar aku akan menikah, adik-adik dan teman-teman ada yang berkomentar, 'wah..kak uniek mau menikah? sama siapa...sama siapa? ckckkckkk..sebegitu penasarannya mereka semua akan sosok pemuda yang bisa menaklukkan seniornya yang galak ini.

Jadi tidaklah heran aku melihat dan mendengarkan komentar mereka saat melihat suamiku untuk pertama kali, seorang pemuda yang berbadan kecil, tenang, tidak banyak berkata dan berpenampilan sangat rapi. Pokoknya beda banget denganku yang aktif, cerewet, gaul tapi juga straight to the point jika ada yang kurang pas.

Jujur saja, aku pun tidak yakin sepenuhnya kehidupan macam apa yang akan kujalani kedepannya, yang jelas aku percaya ini rencana Allah, aku yakin dan pasrah akan pilihanNya ini. Aku niatkan ini adalah sebagai salah satu bukti cintaku padaNya dan rela dengan segala ketetapanNya.

10 tahun sudah sejak peristiwa sakral tersebut, 10 tahun sudah sejak sang pemuda menyetorkan hafalan surat Ar Rahman padaku sebagai mahar yang kuminta. Waktu itu aku hanya berpikir dengan mahar tersebut Allah akan senantiasa melimpahkan kasih sayangNya pada kami sehingga seberat apapun nanti perjalanan rumah tangga kami, rahmat dan pertolongannya akan selalu menyertai kami.

Kini sang pemuda tidak lagi berbadan kecil , dia sudah bertambah lebar dan berat karena BB nya bertambah 15 kilo sejak menikah. Dia bukan lagi seorang pemuda yang di sapa 'adik' oleh mahasiswanya sendiri, tapi dia sekarang sudah menjadi seorang bapak yang mulai menampakkan tanda ketuaan walaupun wajahnya dan perawakannya masih meninggalkan kesan yang sama, yaaa,...cool !

Masa - masa sulit dan berat di awal pernikahan sudah kami lewati bersama, sulit secara psikologis karena mesti hidup serumah dengan orang yang tidak di kenal sama sekali dan perbedaan karakter bagai bumi dan langit maupun sulit secara ekonomi.

Kata orang 10 tahun pertama pernikahan ini lah kita baru mengerti dan mengenal pasangan kita. Aku belum berani mengklaim mengerti dia seratus persen, tapi setidaknya kami sudah lebih memahami satu sama lain, sudah tahu kapan saatnya harus mengalah, lebih paham akan suatu masalah meskipun itu tidak terucapkan.

Suamiku,...
Terima kasih atas 10 tahun pernikahan ini
Atas 10 tahun kebersamaan ini
Atas 10 tahun pembelajaran kesabaran ini

Aku harus jujur padamu...
Dalam 10 tahun kebersamaan kita , engkau belum memberikanku harta yang banyak, engkau tidak membelikanku perhiasan berkilauan sebagai penghias tubuhku. Engkau juga tidak menghadiahiku rumah dan mobil pribadi karena memang engkau belum mampu untuk itu dan memang bukan itu juga yang kuinginkan darimu.

Tapi 10 tahun ini...
Engkau sudah memberikan kebahagiaan padaku
Engkau sudah menyempurnakan hidupku sebagai seorang perempuan, sebagai seorang istri dan juga sebagai seorang ibu.
Engkau sudah mengajarkanku bagaimana melatih sabar dan emosi, mengurangi dan mengimbangi karakter kerasku dengan kelembutanmu.

Engkau sudah menguatkan langkah kaki ini untuk selalu berada di jalan dakwah ini. Saling berbagi dan menyemangati menjalani beban hidup yang berat ini.

Dan di tengah keterbatasan materi yang engkau miliki, engkau sudah membawaku dan anak-anak melihat dunia luar sebagaimana keinginan terpendamku sewaktu SMP.

Suamiku...
Engkau memang jauh dari sempurna, sama dengan diriku....
tapi dengan ketidaksempurnaan dan keterbatasanmu itu engkau membuatku sempurna.

Ku buktikan sudah kebenarannya ketika kita menyerahkan seluruh hidup pada Allah dan ridho akan ketetapanNya, maka Allah akan mempermudah segala urusan.

Suamiku....
Ketika kemarin engkau bertanya, apa yang kuinginkan di hari pernikahan kita yang ke 10 ini?
Aku hanya terdiam dan tidak bisa menjawab.
Yaahh...apalagi yang kuinginkan?!

Dulu...
Aku selalu berdo'a pada Allah agar diberikan seorang suami yang mengerti aku, paham akan karakter kerasku dan bisa mengimbanginya.

Dulu...
Aku ingin punya suami orang teknik dan tamatan ITB

Dulu....
Aku ingin punya suami yang bukan 'anak mama'
Seorang suami yang mandiri dan terbiasa menjalani hidup dengan bekerja keras, sehingga seberat apapun beban kehidupan yang menghadang dia tidak akan menyerah. Dia akan mencari segala cara untuk bisa survive.


Dulu...
Aku ingin mempraktekkan bahasa inggris dan berbicara di negara mereka

Alhamdulillah...
Semua itu sudah Allah berikan.
Apalagi yang harus aku minta padamu?

Suamiku..
Kini aku meminta pada Allah..
Supaya Dia izinkan kita berdua ke Baitulloh secepatnya
Supaya studimu cepat selesai dengan hasil baik
dan kita bisa segera kembali ke tanah air untuk mengerjakan amanah yang lain di sana.

Itulah pintaku saat ini suamiku..
Dan aku juga yakin sepenuh hati,,
Allah akan mengabulkannya dalam waktu dekat.

Suamiku...
Inilah jawabanku atas pertanyaanmu  tentang hadiah apa yang aku inginkan darimu
Aku hanya menginginkan dua hal tersebut dalam waktu dekat ini.

Tapi...
Aku berharap agar engkau selalu mengingat masa-masa sulit kita
Masa-masa perjuangan kita di awal memulai perjalanan ini
Selalu memperbaharui rasa syukur padaNya
Dan selalu yakin ,bahwa aku , istrimu dan anak-anak akan selalu mendukungmu selama engkau masih berjalan dan berjuang di jalan yang diridhoi Allah Swt.

Selamat 10 tahun pernikahan suamiku..

Semoga Allah Memberkahi rumah tangga kita ini dan senantiasa membimbing serta menumbuh kembangkan rasa cinta kita ini pada landasan Cinta KarenaNya

I LOve You...
Teruslah Berjuang Suamiku

Kutuliskan penggalan nasyid dari sigma ini untukmu duhai suami tercinta...

Bersaksi cinta diatas cinta
Dalam alunan tasbih ku ini
Menerka hati yang tersembunyi
Berteman di malam sunyi penuh doa



Sebut namamu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman
*******************

17 komentar:

  1. buat yang belum menikah, bagiku yang perlu di stabilo adalah "tidak bisa mengatakan tidak, dan lakuka sholat istikharah"

    sampai detik ini itu pelajaran yang dapat menyimpulkan ketika memang sudah Allah tunjukkan jodohnya, Insya Allah Allah akan membuatmu yakin sehingga sulit kata-kata "tidak" itu keluar dari bibirmu...

    uni.. T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. :)
      Mungkin maksud NIsa adalah, tidak bisa mengatakan TIDAK tanpa melakukan sholat istikhoroh dulu ya.

      Betul sekali NIs, apapun itu, bukan hanya ketika menghadapi masalah jodoh, tapi setiap menghadapi pilihan hidup , minta petunjuk dan serahkan segala sesuatunya pada Allah sehingga bukan hanya akal pikiran, nafsu kita yang terbatas ini memutuskannya.

      Terima Kasih sudah meninggalkan jejak di sini ya Nis^_

      Hapus
  2. Kak Unik...terharu dengan cerita dan kalimat indahnya. Pertama kali hiro liat blog kak unik :). Lagunya juga indah sekali, kak unik :) Selamat atas 10 tahun pernikahannya,ya, kak unik. Semoga selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT,aamiin :)

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, Terima kasih atas do'anya Hiro. Do'a yang sama untuk Hiro dan keluarga ya. Oh..ini kunjungan pertama Hiro ke rumah maya kak uniek.

    Ini 'rumah' baru di renovasi pas posting yang ini. bener-bener beda total dgn yang lama :)
    Iya, kak uniek juga suka lagu ini, kebetulan pas dengan tulisan ini, jadi aja langsung ganti lagu. hehehe...jadi ini rumah dan lagu selamat datang memang baru semua.

    Semoga masih berkenan mampir ke rumah ini lain kali ya Hiro:)
    Sun sayang untuk Ryo Chan

    BalasHapus
  4. semoga Allah memberikan rizki yang berlimpah dan barokah sehingga uni Heny dan pak Yos mampu untuk silaturahmi ke baitullah secepatnya dan semoga studi pak Yos juga cepat selesai..aamiin *kalo sudah terkabul, siap-siap minta hadiah yang lain :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin ya Robb. Makasih banyak ya yeye alias yayuk :)
      Teriring doa yang sama untuk yayuk. Fighting !!!

      Hapus
  5. kak unik izin Share ttd cerita kak unik. insya Allah bisa menjadi ibroh bagi teman2 lain...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan Feby. Alhamdulillah kalau memang bisa dan ada manfaat untuk orang lain.
      Asal jangan lupa, lampirkan linknya ya hehehehe.

      Selamat menjalani Ibadah Puasa Ramadhan ya Feby.Mohon maaf lahir bathin.Salam utk keluarga :)

      Hapus
  6. Maa Syaa-Allaah...
    membuat saya terharu dan berpikir
    bisa nggak ya saya minimal jadi seperti suami teteh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir, membaca dan meniggalkan jejak ya mas Rifko. InsyaAllah mas rifko bisa lebih baik dari suami saya, temukan dulu sang bidadari untuk pembuktiannya mas, eh atau sudah ada ya. #selamat berjuang :)

      Hapus
  7. Pertama buka blog, backsong-nya.. ^_^
    Selamat Uni Heny dan keluarga atas 10 tahun pernikahannya, barakallah dan semoga selalu dalam ridoNya :)
    Doain afia ya Uni ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehhee...backsong ehm..ehm..ehm..ya afia # malu deehh

      Jazaakillah khoir atas doanya. Semoga Allah perkenankan dan Afia segera mendapatkan pendamping yang jauh lebih baik dan senantiasa mengingatkan akan Allah Swt.
      Semangat adikku sayang

      Hapus
  8. Balasan
    1. Jazaakillah khoir Liez.
      ~sembunyi bari bersemu merah hihii

      Hapus
  9. semoga terkabul ya uni cantikk :D

    BalasHapus
  10. Monsusilwati HarmainiSab Okt 13, 05:56:00 PM

    Selamat ya umiii...,#meski telat#, ats kebersamaan nya yg 10 tahun, smg hari2 kedepan penuh keridhoan dan Kebarokahan dr Allah..,smua postingan umi sgt inspiratif n motivatif dlm menuju keluarga yg sakinah warrahmah..amiinn.

    BalasHapus