Label

Minggu, Juni 12, 2011

Taxi Driver Part 2

Sunday Morning at my bedroom

Aku menceritakan percakapan seminggu yang lalu dengan syauqi tentang 'taxi driver' ke suami dan tanggapan dari suamiku cukup membuat perasaanku bercampur aduk, sedih, terharu dan juga ketawa.

Abi Nada : Itu karena Syauqi menganggap kita tidak mampu untuk punya mobil Ummi ! Makanya dia bilang mau jadi taxi driver jadi ga perlu punya mobil dulu untuk bisa nyetir . (sampai sini Aku masih membenarkan pendapat suamiku dan logika seorang anak berumur 7 tahun).

Abi Nada ; Ummi, Gimana kalau di sini  kita beli mobil bagus tapi ga jadi naik haji, karena harganya murah dan kemudian kita parkir depan rumah sehingga syauqi tahu kalau orang tuanya mampu beli mobil.


Ummi : HAHAHAA...HAHHAHAA.....Abi....Abi...kalau cuman buat parkir depan rumah sih, sudah banyak tuh sekarang mobil bagus parkir depan rumah kita dan kita ga perlu beli lagi.

Lah..gimana Aku ga ketawa lepas, beli mobil ....trus mobilnya parkir aja depan rumah karena baik suami maupun Aku ga ada yang punya driving licence (SIM). Kalau cuman tuk parkir depan flat sih sekarang juga mobil tetangga parkir di depan flat juga bagus bagus dan banyak heheheheee....

Tapi setelah ketawa lepas, terpikir kemudian, mungkin itu adalah reaksi seorang ayah yang sedih yang menangkap keinginan kuat anaknya untuk punya mobil tapi belum mampu untuk memenuhinya.
Jawaban yang spontan keluar karena rasa cinta dan sayang kepada anak, naluri dan fitrah orang tua ke anaknya. Jawaban yang keluar begitu saja tanpa proses pikir panjang.

Teman teman sekalian, terkadang tanpa kita sadari, begitu banyak harapan dan keinginan anak anak yang kita belum bisa terpenuhi dan kita sebagai orang tua berusaha keras untuk memenuhi keinginan mereka itu, walaupun terkadang keinginan anak anak tersebut bukanlah suatu hal yang wajib ada, atau bukan sesuatu yang mereka butuhkan. Begitu banyak permintaan dan keinginan anak anak kita baik minta dibelikan mainan, jalan jalan ke mall atau pusat wisata, minta belikan makanan tertentu, pakaian dll. Dan sebagai orang tua respon pertama dan alamiah kita adalah berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi keinginan sang buah hati.

Alhamdulillah,,,Allah Swt sudah mengkaruniakan kepada kita Fisik, Hati dan Akal. Dengan ketiga komponen itulah kita mesti berperan dan bersikap sebagai orang tua yang arif.
Kalau hanya mengikuti Hati, maka kita akan cenderung untuk membahagiakan dan memenuhi seluruh keinginan anak kita, tapi dengan dipadu Akal, maka kita akan berpikir, apakah semua yang diinginkan oleh anak kita tersebut memang DIBUTUHKAN oleh mereka atau hanya DIINGINKAN oleh mereka.

Allah Swt juga sudah memberikan panduan kepada kita untuk HATI HATI dalam mendidik anak dan istri sehingga mereka membawa kejalan Syurga bukan malah menyeret ke Neraka Jahannam sebagaimana firmanNya dalam surat Al_anfal 8:28

" Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar".

Apakah suamiku benar benar mau menukar tabungan hajinya dengan sebuah mobil yang tidak bisa dibawanya sama sekali demi untuk memenuhi keinginan sang anak? TENTU SAJA TIDAK, ini tidak masuk logika dari sisi pandang manapun. Semua perkataannya itu merupakan refleksi dari kasih sayang seorang Ayah yang selalu menginginkan kebahagiaan anaknya.

Semoga Kita semua bisa selalu mendidik , membahagiaakn anak anak kita, bukan hanya pendidikan fisik, mental tapi juga pendidikan moral/akhlak,,,bukan hanya IQ tapi juga EQ/ESQ dan Tak lupa semoga kita semua lolos dari ujian yang paling berat di dunia ini yaitu Istri dan anak anak serta Harta.

" Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.
(QS Al-Imran :14)

Wallohu'Alam
Semoga Bermanfaat...Selamat Beraktifitas teman teman semua

Salam Ukhuwah Untuk Semua

Uniek94

2 komentar:

  1. subhanallah...inspiring woman ya kak uniek...jd pengen jadi ibu secerdas kak uniek...

    BalasHapus
  2. Makasih atas komen setelah bacanya..tapi ini siapa nih? kok anonim sih? pasti bisa lebih cerdas dari kak uniek...masih banyak peer yang harus kakak kerjakan mengenai asuh mengasuh anak ini ^^

    BalasHapus