Label

Kamis, September 16, 2010

Ied Mubarrak di Newcastle upon Tyne – United Kingdom (Bagian II)


Eramuslim
Kamis, 16/09/2010 12:16 WIB | email | print | share
Foto bersama selesai Hala bil-halal (Doc. Tuti)
Selesai menunaikan ibadah sholat Ied di Eldon Square Sport Center, warga muslim Indonesia di Newcastle yang tergabung dalam kelompok Pengajian AL-Imanu (The Indonesian Muslim Association in Newcastle upon Tyne, United Kingdom) berkumpul di rumah salah soerang warga untuk merayakan lebaran idul fitri sekaligus halal bil halal.

Rabu, September 15, 2010

cerita lucu pagi ini

Newcastle, 15 September 2010

Pagi ini, Kembali Aku melakukan aktivitas rutin, mengantarkan anak-anak sekolah setelah mereka libur musim panas hampir 1 bulan lamanya.
Diiringi udara yang dingin dengan suhu 10C dan angin yang sangat kencang seakan-akan mampu menerbangkan badanku yang 50an kilo ini. Aku,Nada dan Syauqi memasang resleting jaket untuk mengimbangi terpaan angin,walaupun itu tidak banyak membantu. Kami mempercepat jalan bahkan setengah berlari  tapi tetap saja itu perlu upaya yang menghabiskan energi karena faktanya sangat sulit bagi kami untuk melaju kencang menghadapi terpaan angin yang berlawanan arah.

Sejak Idul Fitri ,suhu sudah terasa dingin merasuk tulang, bukan dikarenakan suhu yang rendah tapi disebabkan tiupan angin yang kencang bahkan seperti badai kalau di Indonesia. Apalagi dalam minggu-minggu ini tiupan angin terasa bertambah kuat, rupanya inilah warning dari alam bahwa sekarang musim sudah berganti, ini adalah awal dari musim gugur (autum).
Fakta ini makin diperkuat dengan banyaknya warna-warna daun bahkan pucuk daun yang sudah berwarna kuning kemerahan, jalanan yang kotor penuh dengan sampah yang diterbangkan oleh angin, daun-daun yang berguguran serta bunga-bunga yang sudah layu seakan tak sanggup tuk bertahan lagi.

Musim  gugur yang biasanya ku ketahui dari berita dan film-film yang menggambarkan suasana yang 'romantis' belum kutemui. Mudah-mudahan pada saat puncak autum akan kudapati suasana romantis tersebut,dan nanti akan kubagi dengan teman-teman semua yah ^^.

Oh iya dalam perjalanan pulang dari sekolah anak-anak, aku disapa oleh muslimah dari timur tengah
M     ;  Assalamualaikum

Aku ;   Waalaikumsalam, sambil melihat sekilas ke wajahnya tanpa berhenti berjalan.
sudah menjadi kebiasaan di sini, kalau kita ketemu muslim kita menyapa dengan ucapan salam terutama dari timur tengah (arab). Tapi kemudian Aku berbalik dan menyalaminya karena ternyata muslimah tersebut adalah teman kursus  bahasa inggris yang Aku lupa namanya.

Aku   :  Hi, Eid Mubarak, Minal aidzin wal faidzin kataku menyalaminya dan cipika-cipiki sambil tersenyum dengan ramahnya

M    : Eid Mubarak,........... (ucapan tersebut dibalasnya dan disambung dengan yang lain, cukup panjang tapi Aku tidak mengerti)

Aku  : bingung!!!.
Akhirnya demi menyelamatkan muka dan biar ga kelihatan bego karena sama-sama ga ngerti, Aku tutup ajah pembicaraan itu dengan

Aku : Eid Mubarak, Alhamdulillah, Wassalamualaikum
dan langsung ngacir kabur wkwkwkwkkkkkk....

Baru Aku sadar, ternyata ucapan minal aidzin wal faidzin itu bukan bahasa Arab.
dan keinginan yang sempat terpendam untuk belajar bahasa Arab muncul kembali dengan kejadian tersebut, karena di tempat Ku tinggal banyak muslim dan dari Arab. tapi aneh juga sih, masa ke Inggris tapi belajar dan kursus bahasa Arab, mana bayar lagi hehehehe..

Mungkin untuk sementara, kupendam lagi ahh,,keinginan tersebut, tapi jangan dalam-dalam mendamnya, nanti kekubur beneran lagi.
Itu dulu deh, cerita lucu di pagi hari ini, lumayan untuk mengurangi dinginnya terpaan angin pada waktu pulang ke rumah dikarenakan rasa malu akibat ke PD an dan  SKSD xixixixiiii..

Ini kukirimkan beberapa gambar tentang awal dari musim gugur di sini.
Semoga teman-teman bisa sedikit merasakan apa yang kurasakan, kalau mau merasakan banyak,,yah,,datang sendiri dong ke sini ^^

Salam
3   6   5    ^^

Uniek94



Ied Mubarrak di Newcastle upon Tyne – United Kingdom (Bagian I)

Newcastle,15 September 2010


Suasana sebelum shalat di mulai (Doc. Ritzal405)
Tanggal 10 September adalah hari yang bersejarah bagi seluruh warga muslim dunia karena ini adalah hari Raya Iedul Fitri 1431 H. Semua umat muslim di dunia merayakan hari raya Idul Fitri setelah sebulan penuh digembleng secara fisik dan mental serta ruhiyah dengan puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah,rahmat dan ampunan. Tak terkecuali bagi Aku dan keluarga dan warga muslim Indonesia di Newcastle ini, sebuah kota kecil di pinggir Sungai Tyne Inggris. Dalam tulisan ini aku ingin sedikit berbagi pengalaman mengikuti shalat Ied pertamaku di kota berpenduduk 278 ribu orang (berdasarkan sensus tahun 2008) dan 3,6% diantaranya adalah Muslim.
Diawali dengan hujan rintik–rintik di pagi hari, Aku,suami dan anak-anak bersiap-siap untuk berangkat ke tempat penyelenggaraan sholat ied kali ini. Ada dua pilihan tempat sebenarnya yang bisa kami kunjungi yaitu di masjid tauhid yang bisa di tempuh 10-15 menit dengan berjalan kaki dan waktu sholat jam 7.45 pagi dan eldon square leisure sport centre yang terletak di pusat kota Newcastle dengan waktu shalat mulai jam 08.20. Lokasi ini bisa di tempuh dengan satu kali naik bus yang memakan waktu sekitar 10 menit, atau kalau mau lebih cepat maka kita bisa menggunakan jasa taxi , hanya 5 menit menuju ke lokasi. Mengingat persiapan dan dinginnya suhu,kami memutuskan untuk ikut shalat ied di Eldon Square di city center.Biasanya kami menuju ke City Center dengan berjalan kaki, dikarenakan cuaca dan suasana yang menyenangkan, juga jarak yang tidak begitu jauh,sekitar 6 km atau memakan waktu 25 menit. Tapi kali ini kami memutuskan untuk menggunakan taksi dikarenakan gerimis dan suhu sekitar 13C serta tiupan angin yang sejuk. Terlebih jam sudah menunjukkan pukul 8.10 menit sedangkan waktu dimulainya sholat ied adalah 08.20.
Tepat pukul 8.15 taksi datang, Kami bergegas menaikinya dan segera meluncur ke lokasi. Perjalanan dengan taksi hanya memakan waktu 5 menit. Jam sudah menunjukkan pukul 8.20 saat kami sampai di lokasi. Dengan setengah berlari kami memasuki mall dan lansung menuju lift. Sampai di depan lift kami bertemu dengan beberapa muslim dari Negara lain. Seorang muslimah dari Irak yang sedang menunggu lift menyapa kami dengan ucapan ‘Ied mubarak’.dan kamipun tersenyum dan menjawab dengan ucapan yang sama. Pintu lift terbuka dan kami pun menekan tombol angka 4. Dalam hitungan detik sampailah kami di lantai 4 dan langsung berjalan melalui lorong untuk sampai di Hall.
Sesuai dengan namanya, maka bisa ditebak, bakwa tempat penyelenggaraan sholat ied kali ini adalah sebuah hall, yang biasanya digunakan untuk bermain basket, futsal,bulutangkis dan lainnya. Sebuah ruangan cukup besar yang bisa menampuang jamaah sholai ied sekitar 1000 orang.Dan satu hal yang menjadi kejutan bagi saya adalah, sport centre ini terdapat di lantai 4 sebuah mall besar di kota yang menjadi benteng pertahanan dalam perang perbatasan melawan scotlandia pada abad pertengahan.
Ruangan hall tersebut memanjang sehingga pemisahan jamaah laki-laki dan perempuan dilakukan dengan membagi dua ruangan tersebut secara bersebelahan. Hijab yang digunakan adalah kain/hijab berwarna hijau setinggi dua meter sehingga tidak memungkinkan untuk saling melihat. Mimbar untuk khatib dan imam berada pada bagian jamaah laki-laki. Jadi saya tidak tahu sama sekali berapa banyak jumlah jamaah laki-laki dan siapa yang menjadi khatib sholat ied ini.
Begitu memasuki tempat untuk jamaah perempuan, mataku langsung menyapu sekeliling lapangan. Kutemui sekitar 200 peserta sholat ied, ibu-ibu, anak-anak, remaja dari berbagai macam suku bangsa, bahasa dan pakaian. Muslimah afro dengan baju dan roknya dan topi yang menutup kepalanya, muslimah arab dengan pakaian ala gamis dan jilbab yang berwarna gelap, beberapa diantaranya menggunakan cadar, gamis berbunga-bunga dan jilbab yang juga berwarna warni, kemudian tampak juga muslimah yang berwajah asia dan menggunakan  baju kurung, yang bisa kutebak langsung, mereka adalah muslimah dari negeri se rumpun yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam.
Sementara anak-anak berlari ke sana kemari dengan berbagai macam model rambut dan pakaian yang berbeda dengan anak-anak yang sering ku jumpai di Indonesia. Kalau di Indonesia kita pergi sholat ied baik itu di masjid maupun di lapangan, biasanya kita akan menjumpai hal yang senada, yaitu orang tua berpakaian dengan warna senada yaitu putih, kaum prianya dengan bawahan sarung atau celana warna hitam dan ibu-ibu dengan baju dan selendang putih sementara anak-anak dengan pakaian muslim aneka model dan warna dan merk, maka di sini ada remaja yang datang dengan celana leijing yang ketat, baju warna warni yang juga agak ketat menutupi sampai pinggul dan sepatu dengan hak yang tinggi. Mereka memasuki hall dan berada di tengah shaff tanpa membuka sepatunya. Aku tadinya berpikir akan melihat baju gamis gamis lucu yang dipakai oleh anak-anak yang berasal timur tengah tapi ternyata tidak. Kangen rasanya suasana berlebaran di Indonesia, dimana waktu sholat ied hampir semuanya dari tua, muda sampai anak-anak berpakaian sopan dan menggunakan baju muslim yang bernuansa putih sehingga suasana lebarannya lebih terasa.
Suasana dalam ruangan cukup heboh. Para orang tua sibuk saling menyapa dan bersalam-salaman, sementara anak-anak kecil berlari kesana kemari dengan riangnya. Mungkin karena momen shalat ied ini dijadikan juga sebagai ajang silaturrahim bagi kaum muslimin dari berbagai Negara, maka para jamaah berkumpul berdasarkan asal Negara. Panitia dari Islamic Society Newcastle University sibuk melayani dan mengatur posisi jamaah. Karena tidak tersedia tempat penitipan sepatu, maka sepatu jamaah perempuan di tempatkan di sekitar tempat duduk jamaah. Informasi yang kuperoleh, ternyata jamaah laki-laki mengumpulkan sepatunya di sekitar pintu masuk sehingga tidak mengganggu shaff shalat. Di seputaran ruangan terdapat meja-meja yang penuh dengan makanan dan minuman berupa buah-buahan, samosa, serta paket permen dan balon.
Suara takbir terdengar dari sound system yang ditempatkan di langit-langit ruangan. Berbeda dengan takbir di Indonesia, takbir di sini dibaca secara bersama-sama dengan satu orang menggunakan pengeras suara. Iramanya terasa asing di telingaku karena tidak semerdu dan semeriah di Indonesia.
Sayup-sayup kudengar, melalui pengeras suara bahwa sholat ied akan dimulai. Aku tersentak karena shalat langsung dimulai tanpa ada aba-aba atau petunjuk tata cara shalat ied seperti yang biasa ku temui di Indonesia. Satu hal yang berkesan adalah suara Imamnya ketika membaca Al-Fatihah dan surat pendek terdengar begitu merdu dengan bacaan yang tartil. Shalat berlangsung dengan cepat dan dilanjutkan dengan khutbah oleh Ustadz Mahmud dari Muslim Walfare House Newcastle.
Memasuki sesi khutbah ini, suasana agak ramai karena anak-anak sudah kembali beraktifitas dengan ciri ke kanak-kanakannya. Sound system yang terpasang terasa kurang mendukung karena hanya dipersiapkan untuk mendukung kegiatan olah raga saja. Karena itu, beberapa jamaah perempuan terpaksa maju ke depan mendekati speaker untuk dapat mendengarkan isi khutbah dengan lebih jelas lagi. Meskipun kurang dapat menangkap isi khutbah dengan baik, Aku tetap berusaha diam dan tenang selama khotbah.
Belakangan, pada saat pulang Aku mendapat penjelasan dari Bapak Yosritzal, bahwa di bagian jamaah laki-laki semua ruangan penuh. Jumlah jamaah laki-laki lebih dari 500 orang. Lelaki yang juga Ketua KIBAR (Keluarga islam Indonesia se Britania Raya) itu menjelaskan bahwa selama khutbah, jamaah laki-laki tetap tertib dan suara khutbah dapat didengar dengan baik.
Menurut Yosritzal, khatib bercerita tentang adanya dua golongan manusia pasca Ramadhan. Golongan pertama adalah golongan orang yang sukses, yaitu orang yang bisa memaksimalkan ibadah ramadhan dengan sebaik-baik amalan, Sedangakan golongan kedua adalah golongan orang yang merugi, yaitu orang yang tidak banyak beribadah di bulan ramadhan. Namun demikian, khatib menegaskan bahwa pemenang sesungguhnya adalah orang yang mencapai derajat takwa. Hal yang menarik adalah, ungkapan terakhir dari khatib, bahwa menjadi orang sholeh itu penting, tapi yang lebih penting lagi adalah menjadi mushlihun yaitu orang yang mensholehkan orang lain.
Dalam penggalan doanya di akhir khutbah yang di aminkan oleh jamaah, khatib mendoakan agar Allah memberikan pertolongan-Nya dan memenangkan para mujahidin di Palestina, Afganistan, Pakistan dan dimanapun di seluruh penjuru dunia.
Selesai khutbah, para jamaah saling berjabatan tangan dan saling berangkulan. Ucapan ied mubarrak dan saling mendoakanpun terucap dari mulut para jamaah. Acara dilanjutkan dengan jamuan sederhana berupa buah dan makanan ringan. Masing-masing jamaah mendapat bagiannya masing-masing dan kemudian duduk melingkar menikmati hidangan. Demikian juga Aku dan beberapa teman-teman dari Indonesia. Kami berkumpul membentuk satu lingkaran dan makan bersama. Ikut bergabung bersama kami beberapa teman dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Kami makan diselingi obrolan ringan dan saling berkenalan bagi yang belum kenal. Di waktu makan ini ada seorang muslimah dari timur tengah yang berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain datang menawarkan coklat. Betul lah adanya bahwa orang Arab itu seneng bersedekah, mereka juga sering menyumbang untuk berbuka puasa di masjid.
Selesai sholat, Kami warga Indonesia yang bertemu di sana menyempatkan diri untuk mengabadikan momen ied dengan beberapa foto. Setelah itu kami kembali ke rumah masing-masing dan berjanji bertemu siang harinya di rumah salah seorang warga Indonesia untuk mengadakan acara halal bil-halal muslim Indonesia di Newcastle.

Foto bersama di pintu masuk Hall tempat dilaksanakannya shalat Ied (Doc. Ritzal405)
Tulisan ini pernah dimuat di Eramuslim.com tanggal 15 September 2010 pada link berikut:
Salam ^^
Uniek94


Selasa, September 14, 2010

Trip to King Edwards Bay

Newcastle, 13 Sept 2010

Setelah mengalami dan merasakan lebaran idul fitri pertama di UK yang minoritas muslim, setelah hari raya pertama penuh dengan agenda silaturahim dan halal bil halal dari pulang sholat ampe pukul 10 malam. Maka hari ke-2 digunakan untuk total istirahat dan sorenya lanjut lagi ke rumah teman tuk berlebaran.

Lebaran ke 3 yang jatuh tepat pada hari Minggu, Nada dan Syauqi ribut minta jalan-jalan ke pantai. Nada ; Kita jalan ke Pantai, Mi..mau berenang..!

Syauqi : Iya, dulu kan kepantai cuma sebentar, sekarang Dekki mau di pantai nya yang lamaaaa !.Aku hanya tersenyum dan malas rasanya bangkit dari kasur, karena badan masih remuk redam setelah persiapan dan hari H. Tapi demi menyenangkan anak-anak dan biar mereka gembira dengan suasana lebaran, maka akhirnya Kami berangkat juga kepantai.
Banyak peristiwa dan pemandangan unik menjelang kami sampai di pantai, tapi kali ini Fokus dulu dengan pantai nya. sampai di pantai sudah agak siang dengan mental yang sudah disiapkan bahwa akan bengong liat anak-anak berenang dan usaha keras tuk membujuknya keluar dan pulang, karena seperti biasanya waktu di Ina, kalalu mereka sudah ke laut , bermain pasir, kejar-kejaran di pantai alangkah sulitnya untuk membujuk mereka pulang.

 Ternyata kekhawatiran tersebut tidak menjadi kenyataan. Anak-anak cuma bertahan sekitar 45-60 menit.setelah itu mereka minta ganti baju lagi karena sudah mengggigil kedinginan. Aku dan suami tertawa,,,Bagaimana tidak dingin, tanpa kena air laut saja udara sudah 15C dengan angin yang bertiup kencang, maklum sudah mau musim gugur nih disini.



Sementara Aku sendiri justru belum puas melihat pemandangan laut dan sekitarnya yang sangat indah dan bersih.
Pantai yang bernama King Edwards Bay yang terletak di pinggir jalan utama, berbatasan langsung dengan benteng pertahanan tentara inggris di mana didepannya terdapat perumahan yang tersusun rapi dan seperti biasanya di manapun tempat di UK ini, selalu terdapat taman yang hijau nan luas.






kalau mau jujur, sebenarnya pantai padang tidak kalah indahnya dengan King Edwards Bay ini, dengan pantaiya yang sangat luas,kemudian bangunan tua, belum lagi pulau-pulau indah yang tampak ditengah lautan serta wisata kuliner yang menjanjikan. tapi sayang belum dikelola dengan baik,dan ulah oknum yang berbuat mesum membuat citra pantai itu bertambah jelek,apalgi diperparah dengan sampah yang bertebaran dan merusak pemandangan di mana-mana.

King Edwards Bay, suatu lautan tempat bertemunya sungai dan laut dengan pantai yang tidak terlalu luas, bebatuan terjal disisi sebelah kiri yang merupakan dinding dari benteng(castle), kemudian jalan raya dan perumahan di depannya serta tak lupa taman yang indah..tak ada kemacetan, tak ada sampah sedikitpun, kursi duduk nan indah yang disediakan sepanjang pantai dan tak ada pondok-pondok makanan ataupun pondok mesum, (karena mereka disini cuek aja mau berbikini dan berciuman ria di tempat publik). Dan yang penting adalah tak ada pungutan alias free.

Senang rasanya bisa memenuhi keinginan anak-anak tuk berlebaran ke pantai, dan mereka pun bilang besok kita tidak usah ke pantai lagi , tapi ke tempat shopping heheheheehheee.....
ini ada beberapa gambar yang terekam kamera abinya waktu mereka sedang beraktifitas, dan kami beruntung karena bisa menyaksikan kapal yang melewati sungai Tyne menuju ke laut dan momennya pas didepan patung  :-).
Dilarang protes melihat hasil jepretan, ternyata ortunya narsis abis apalagi umminya wkkwwkkkkk..

Mohon maaf lahir bathin
met lebaran 1431 H


Uniek94








Kamis, September 09, 2010

Renungan di Ujung Ramadhan



Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, ramadhan sudah di ujung hari, idul fitri sudah menyongsong..
Tak sengaja ingatan ini melayang, sudah berapakah amal yang kusiapkan? apakah ibadah yang kukerjakan sebulan penuh berkah, rahmah dan ampunan ini? apakah target-target yang dipasang di awal ramadhan bisa dilalui dengan angka kelulusan baik atau malah gagal terpuruk dalam kesalahan yang sama?

Tanpa terasa, Aku mengingat teman-teman dan adik-adik yang di Ramadhan kali ini sudah tidak bisa ikut merayakan ramadhan dan idul fitri dikarenakan Allah SWT sudah memanggil mereka.
Tak ada yang menyangka bahwa Mereka akan pergi, dikarenakan usia muda dan badan yang segar bugar waktu ramadhan sebelum nya.
TAk ada terlintas sebersitpun bahwa Ramadhan akan datang mereka sudah tak bisa lagi menyambutnya.
AKu jadi membawakan ke diri sendiri.
Apakah usiaku akan sampai di Ramadhan dan Idul fitri mendatang?
Apakah aku kan mendapatkan kelapangan dan kemudahan dalam menyambut dan menyongsongnya?

Tak terasa, air mata sudah menggantung di kelopak mata dan sulit ku tahan..
Tak disadari, Ramadhan sudah di ujung hari
Tanpa kusadari atau malah kusadari sepenuhnya,
Ramadhan kali ini tidak lebih baik dari Ramadhan sebelum-sebelumnya

Ya Allah,
Yang maha Pengasih, Maha Pengampun, Maha menyanyangi makhluknya
Ramadhan kali ini pun,
Kembali Aku memanjatkan doa,
Agar Engkau mengampuni segala dosa dan khilafku
Agar Engkau kembali memberikan rahmah dan maghfirohMu
Agar Engkau memanjangkan umurku untuk bisa berjumpa lagi di Ramadhan mendatang

Dan sekali lagi Aku berjanji,
Ramadhan akan datang , Aku harus lebih baik dari Ramadhan kali ini 

Seandainya, Aku adalah bawahan dari seorang atasan yang baik hatipun
dan selalu melakukan kesalahan yang sama, 
Berulang kali berjanji untuk tidak melakukan nya lagi
Berulang kali berjanji untuk memperbaiki kesalahan yang ada
Maka Aku tak yakin, atasan Ku akan selalu tersenyum dan memaafkan
satu,dua , tiga kali.....Mungkin?
tapi kalau sudah puluhan kali melakukan kesalahan dan berjanji yang sama, mungkinkah?
Impossible !!!

Itulah yang sekarang terjadi,
puluhan kali sudah melaksanakan Ramadhan
Puluhan kali sudah mengucapkan janji yang sama
Puluhan kali sudah menyampaikan doa dan harapan yang sama
Ramadhan akan datang , akan jauh lebih baik dari Ramadhan hari ini
Puluhan kali pula, janji itu tidak tertepati.

Tapi, ...
Aku yakin, Allah swt, yang pengampunan , kasih sayang kepada makhluknya 
lebih luas dari langit bumi seisinya
Maha Mendengar Doa hambaNya
Dan senantiasa terbuka pintu ampunan dan kasih sayang Nya
selama nafas belum sampai di tenggorokan

Ya Allah,,..
Ampuni Hamba,,,,
Sayangi dan kasihani Hamba,..
Jangan hukum Hamba atas segala salah dan khilaf yang diperbuat
Di luar batas kemampuan Hamba....
Terima kasih telah menutupi seluruh aib-aib hamba di mata makhluk Mu

Fabiayyi ala irobbikuma tukazziban
La yukallifulloha nafsan illa wus'aha

Selamat menyambut dan merayakan hari kemenangan Saudara Ku
Selamat hari raya Idul Fitri 1431 H
Taqobballallohu minna wa minkum
Taqobballalohu ya Karim
Maaf lahir bathin dari kami sekeluarga
Atas segala salah dan khilaf baik atas tajamnya lidah, goresan tinta tangan, maupun atas perbuatan
Sengaja ataupun tidak...

Semoga Kita semua, masih diperkenankan Allah SWt untuk bertemu dengan Ramadhan selanjutnya
Amin

Newcastle, 9 September 2010

Uniek, Yosritzal,Nada dan Syauqi