Label

Kamis, Mei 06, 2010




In the Kitchen 2

Croydon Road, 6 Apr 2010

Peristiwa yang penuh hikmah dan pembelajaran kembali terjadi di dapur kecil Ku,entah kenapa sepertinya dapur menjadi tempat favorit,apakah karena Aku belum begitu cekatan sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di dapur untuk hal-hal domestik atau karena Aku teriak-teriak dari dapur sambil kerja memanggil anak-anak :-).

Nada dan Syauqi yang berumur 6,5 dan 5,5 thn itu bagaikan 'Tom and Jerry', damai sebentar kemudian terjadi perang lagi, ketawa dan main sebentar abis itu terdengar suara tangis salah satu dari mereka, lebih sering Nada sih..( apa iya anak cewek lebih cengeng ya?).
Berbagai cara dan metode sudah Ku praktekkan, mulai dari bersuara lembut bak 'bidadari' sampai bersuara keras bak ' bidadara', tapi kok semuanya ga efektif ya?. Uff...benar-benar tugas yang berat, menguras energi dan tidak ada pula sekolah yang ngajarin bagaimana cara mengatasi dan mendidik anak-anak (kalau ada berapa sks ya? :-).
Kalau teori tentang Parenting sih sekarang sudah banyak tapi terkadang penerapannya tidak semudah teorinya dan belum tentu semuanya sesuai dengan kondisi anak-anak kita.




Ummi.....!!!! terdengar suara tangis Nada memanggil Ku sambil berlari ke arah dapur, nah bener kan..mulai lagi deh episode 'Tom and Jerry' nya.

Aku : iya sayang , kenapa?

Nada : Dekki nya rebut buku Nada ,padahal Nada lagi belajar.

Dekki : iya, Dekki nya mau lihat tapi uni Nada ga bolehin.

Aku :( sambil menarik nafas panjang dan otak berpikir keras, taktik yg mana lagi nih yg mesti d gunakan) Dekki , udah minta izin dulu sama uni Nada mau pinjam buku?

Dekki : udah, tapi uni Nada nya ga mau pinjamin.

Aku : Uni Nada, kenapa ga mau pinjamin adiknya buku?

Nada : iya...Nadanya lagi belajar, Dekki nya main paksa ajah..

Aku : ( lagi2 menggelengkan kepala dan menarik nafas dalam) Sekarang gini deh, Dekki kalau mau pinjam buku uni Nada mesti izin dulu dan belajar sabar, karena kalau kita meminjam barang orang belum tentu dapat. mengerti Dekki ?

Dekki : hanya diam saja

Aku : nah, uni Nada juga kalau adiknya pinjam buku harusnya di bolehkan dong, kan enak kalau uni Nada nya pintar adik Syauqi juga pintar...jadi nanti anak-anak ummi jadi pintar pintar deh semuanya.
( biasanya ini hanya efektif sebentar dan beberapa menit kemudian mereka bertengkar dan umminya terpaksa bersuara 'bidadara' tuk melerainya...capek dehhh...)

Aku : uni Nada....Adik Syauqi.....
sekarang gini deh, Ummi udah capek nih musti teriak-teriak tiap sebentar karena dekki ama uni Nada sering ribut,,Abi juga dah sakit tenggorokan tuh karena panggil panggil nama Dekki dan Uni Nada terus.
Sekarang Dekki dan Uni Nada , maunya Ummi itu kayak apa?

Dekki & Nada: terdiam

Aku : Dekki ama uni Nada maunya Ummi biarin aja ngelakuin apapun,ga ada ummi larang-larang, atau ummi larang/panggil sekali trus ummi diamin, atau ummi panggil dari suara lunak ampe keras atau maunya ummi panggil terus kalau ga denger ummi 'pukul' ( sungguh tak ingin mengucapkan dan melakukan yang terakhir, tapi itu contoh alternatif yang kuberikan supaya mereka mengerti maksudku).

Dekki : Dekki maunya di panggil 'Muhammad'

Aku : ok. Ummi panggil Muhammad ( nama depannya,dan biasanya nama ini Aku gunakan kalau Dia tak mendengar/ mengikuti perkataan kami orang tuanya,Kita selalu bilang kalau Muhammad itu adalah nama Nabi yang baik amanah, selalu menepati janji, tidak pernah teriak,kalau d panggil orang cepat menjawab.tidak pemarah, selalu tersenyum ,rajin sholat, sholeh dll. shg selama ini Muhammad adalah jurus pamungkas kami ^ _ ^ ) berapa kali?

Dekki : satu kali

Aku : kalau tidak mendengar . gimana? apa iqobnya ( hukuman)? (ini sudah biasa kami terapkan di rumah)

Syauqi :(menjawab cepat ) istighfar..!

Aku : berapa kali?

Syauqi : 10 kali.

Aku : kalau masih tidak mendengar, gimana? jadi 20 * ya?

Syauqi : engga.....10 * aja...Dekki denger kok Mi, kalau nanti tidak mendengar tetep 10 *
Aku : ( menahan ketawa...pinter dia milih iqob, ringan dan tidak memberatkan dirinya tapi jelas ada nilai ibadahnya)

Aku : ok..setuju.....nah...kalau uni Nada, gimana?

NAda : Nada maunya di panggil sekali aja trus iqobnya istighfar 20 *

Aku : (sifat uni Nada memang begitu pantang kalah ama adiknya dan maunya di anggap 'lebih' dari adiknya, makanya dia pilih iqob istighfarnya 20 * )

Aku : ok..kalau begitu ummi setuju dan mulai berlaku sekarang ya.

Nada & Syauqi : iya Mi !

Alhamdulillah setelah kejadian itu , Aku dan Abinya mengalami hari-hari yang indah, tidak perlu sering melarang bahkan teriak-teriak untuk melerai mereka atau menyuruh mereka ambil wudhu untuk sholat atau mengaji.
Seperti sore harinya, Mereka berdua sedang asyik dengan game di komputer dan waktu mahgrib sudah masuk. Aku memanggil dan menyuruh mereka tuk ambil wudhu dan sholat berjamaah. Nada langsung bergerak sementara Syauqi masih tetap dengan game nya, setelah kupanggil -panggil tidak ada respon, Aku pakai trik lain,

Aku :Muhammad, mau sholat sendiri atau sholat sama Abi ?
Syauqi : sholat sama Abi

Aku : kalau gitu cepat ambil wudhu sekarang, uni Nada dan Abi sudah di kamar mandi!

Maka Syauqi pun buru-buru berlari ke kamar mandi dan siap sholat berjamaah. Padahal biasanya Aku musti ngancem pakai matiin komputer bahkan pernah kumatikan komputernya baru dia berangkat ke kamar mandi tuk berwudhu.
Ketika Nada dan Syauqi berebut HP tuk main Game ( biasanya memang selalu Syauqi yang merebut punya Nada), Ku suruh tuk mengembalikan ke uni Nada dan dia tidak mau, maka Kuingatkan janji nya siang tadi, maka dengan cepat dia kembalikan hp ke uni Nada dan langsung istighfar 10*. Begitupun dengan uni Nada begitu melakukan kesalahan langsung pula istigfar 20 *.
Untuk hari ini semuanya berjalan sesuai rencana,,kita lihat besok hari Apakah metode ini masih efektif :-)

Hikmah yang kudapatkan:

1. Tanyakan pada anak-anak kita mereka maunya kita seperti apa dan bersikap begaimana ke mereka

2. Tanyakan juga apa iqobnya jika mereka melanggar perjanjian itu ( tentunya iqob yang makin mendekatkan mereka pada Allah,tidak bersifat fisik, Nah ini tidak akan mungkin terjadi jika mereka belum diberikan pemahaman agama yang baik sejak dini. Atau mereka malah bingung tidak bisa menjawab mau di iqob apa jika melanggar, tidak mau ada iqob atau malah cuek aja dengan pertanyaan kita)

3. Orang tua musti komitmen dengan perjanjian yang sudah disepakati bersama

4. Berikanlah pertanyaan/perkataan alternatif/pilihan. ( jangan bilang : Syauqi ayo cepet ambil wudhu!
kemungkinan besar Dia akan tetap asyik dengan aktivitas yang dilakukannya tapi ucapkanlah, Syauqi mau ambil wudhu sendiri atau mau ditemenin Abi....siipppp...yakin deh Dia akan menjawab ,mau ditemenin abi dan tanpa perlu pakai kalimat perintah ';cepat' dia akan langsung berlari menuju kamar mandi

5. perlu kesabaran ekstra dari orang tua untuk menerapkan dan menanti jawaban mereka.

Karena diskusi diatas, di mana kita meminta pendapat anak-anak mereka maunya kita bagaimana dan apa konsekuensi jika mereka melanggar perjanjian (anak-anak semua yang memilih, kita hanya mengarahkan) itu memerlukan waktu sekitar 30-45 menit, dan momen yang pas pula.
Nah inilah yang sulit di lakukan jika kita terutama saya waktu masih banyak beraktivitas di luar rumah dulu, di mana sering kehilangan' momentum' dan tidak sabar menuggu anak selesai bercerita atau menawarkan sesuatu 'deal' kepada mereka,,karena waktu yang terbatas bersama mereka dan ketika pulang ke rumah juga sudah dalam kondisi sangat letih,,sehingga yang terpikir bagaimana semuanya cepat selesai dan bisa beristirahat.

Tapi ,semuanya bisa di lakukan kok walaupun kita sebagai ortu sama-sama bekerja/beraktivitas di luar rumah.
Pandai-pandailah menciptakan momen dan melihat momen yang ada., maksimalkan waktu yang sedikit untuk fokus ke anak-anak, kerjasama yang baik dengan suami dalam hal ini, karena mustahil semuanya terlaksana jika tidak ada bantuan suami ataauuu,,,,ajarkanlah /didiklah orang-orang yang lebih banyak bersama anak kita untuk mengetahui dan menerapkan hal ini ( tapi ini sulit bukan? :-)

So..
Inilah note hari ini, masih sekitar dapur dan anak-anak.
Masih seputar permasalahan sebagai orang tua
Masih sekitar parenting
Semoga ada manfaatnya. minimal untuk diri sendiri,,karena ini lah masa masa yang kulewatkan selama ini...

InsyaAllah jumpa lagi di note-note berikutnya
3 6 5 :-)

Wallohualam

uniek3


******************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar