Label

Kamis, Juli 05, 2012

Working and Learning Together With Our Kids bag 1

Ncl , 5Juli2012

Ini saya copas kan tulisan di blog kompasiana saya yang sudah kurang terurus :(
Semoga bermanfaat ya.

Ini linknya bagi yang berkunjung ke sana :
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/29/working-and-learning-together-with-our-kids-bag-1/#3126072

***************

OPINI | 29 November 2010 | 06:29

Dibaca: 118   Komentar: 6   1 dari 2 Kompasianer menilai menarik

1290986621326424194

Setiap Orang tua, pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang hebat, cerdas, penurut, banyak teman dan rajin beribadah dan patuh pada orang tua atau dengan istilah kerennya, menjadi ‘manusia unggul’. Untuk mewujudkan hal tersebut, segala daya upaya diusahakan,mulai dari memasukkan ke sekolah favorit pada usia dini(bahkan sekarang juga ada sekolah untuk bayi, tak peduli berapapun biayanya, mulai dari  mengikutsertakan anaknya berbagai macam les, mulai dari les musik yang katanya membantu meningkatkan kecerdasan anak, les matematika, English, fisika, Olahraga renang, yoga, dan sekarang yang lagi tren adalah mengikutsertakan anaknya berbagai macam training yang bisa membuat potensi dan IQ anak melejit.



Para orang tua pun tidak mau ketinggalan, merekapun beramai ramai ikutan training parenting, ikutan bergabung dan menjadi member dari milis atau group parenting dan yang lainnya, yang semua bermuara ke satu hal, bagaiman jika nanti punya anak atau yang sudah punya anak bisa menjadikan anak mereka sebagi ‘manusia unggul’ tersebut.
Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, Tapi kan tidak semua orang tua mempunyai kemampuan dan kemapanan untuk melakukan dan mengikutisemua kegiatan diatas.Dan juga mau mempertanyakan juga apakah memang semua yang diatas itu ‘cukup’ untuk mewujudkan cita cita di atas.

Sedikit berbagi cerita tentang Bagaimana otak kita bekerja, apakah sama otak anak perempuan dan anak laki-laki bekerja,dan upaya apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk mengoptimalisasikan potensi anak. Dan itu semua bisa dilakukan oleh semua orang tua  tanpa perlu keluar uang yang banyak.
Tapi sebelum jauh menulis, saya ingin memberitahukan lebih dahulu, bahwa artikel ini tidak bercerita mengenai apa itu otak, bagian dan cara kerja secara detail, tapi Bagaimana kita tahu secara garis besar bagian dari otak dan cara kerjanya yang berkaitan dalam ‘proses bekerja dan belajar bersama  anak’ (working and learning together with our kids)

Our Brain and Learning Process
Kalau lah kita membagi otak kita beberapa bagian dan menggunakan istilah prosentase untuk itu,maka prosentase terbesar dari otak kita digunakan untuk tidur. Jadi jangan menganggap remeh kegiatan tidur yah.

Ini ada panduan waktu tidur berdasarkan umur yang saya dapatkan melalui google dariDr. Matthew Edlund, M.D., M.O.H., seorang professor di University of Texas Medical Schools, dia adalah Director dari Circadian Medicine center di Sarasota, Florida.
(http://www.thirdage.com/expert-voices/dr-matthew-edlund#ixzz16cECH0lm):

1. Usia 3-5 tahun
Anak pada usia ini membutuhkan waktu tidur selama 11-13 jam

2. Usia 5-12 tahun
Anak pada usia ini membutuhkan waktu tidur 10-12 jam dimana 1-2 jam menjelang tidur, otak anak sudah                 diberikan istirahat ( tidak ada kegiatan menonton,bermain, salah satu cara bisa dengan bercerita atau  membacakan cerita sebelum tidur pada mereka

3. Usia 12-18 tahun
Remaja, mereka membutuhkan waktu tidur 9-10 jam sehari
Jadi waktu 24 jam yang kita punyai itu, ternyata lebih banyak kita gunakan untuk tidur.

Kemudian secara garis besar, ada beberapa bagian di Otak kita, diantaranya :

1.  Brain Stem
Yang berfungsi untuk ‘Survival’ seperti Pernafasan, tekanan Darah, Denyut jantung dan merupakan salah satu bagian otak yang penting dalam proses keamanan atau kenyamanan  (basic instink for safe)

2. Limbic system.
System limbik ini tempatnya memori, feeling dan emosi (marah, sedih, bahagia dll).

3. Cortex
Cortex ini adalah tempatnya proses berpikir dan belajar (thinking and learning happen)

4. Corpus collosum

5. Corpus collosum ini merupakan bagian otak yang berperanan dalam hal ‘ Multitasking’, yakni kemampuan menangkap dan mengerjakan beberapa hal sekaligus, kalau kita ibaratkan sekarang dunia tekonologi komunikasi terbaru sedang diramaikan dengan iklan produk mereka yang bisa melakukan aktifitas ‘multitasking’ ini.

6. Cerebellum.
bagian otak satu ini mempunyai peranan dalam proses ‘movement’/ bergerak

7. masih banyak lagi bagian otak yang berperanan pada proses tertentu seperti lobus parietal dll.

Perkembangan Otak.

Otak kita terdiri dari beratus ratus juta sel syaraf.  Dimana sel ini berkembang sangat cepat sejak bayi lahir. Sel syaraf pada waktu bayi lahir  mempunyai space yang jarang berkembang sangat cepat (mempunyai koneksitas yang cepat dan padat di usia 15 bulan (golden age). Setelah usia 6 tahun maka kepadatan dari syaraf ini tidaklah sepadat dibandingkan pada usia 15 bulan. Dan pada usia 14 tahun maka kepadatan nya semakin berkurang, hal ini bisa dikarenakan sesuatu informasi yang tidak digunakan/dipakai maka informasi itu akan disimpan sebagai ‘memori’.

Inilah, makanya sering kita dengar perkataan, ‘Rajin Pangkal Pandai’, ‘ Lancar kaji karena diulang, lancar jalan karena ditempuh’. Jadi semakin sering dan banyak anak menggunakan otak nya untuk berpikir,maka kepadatan syaraf /kecepatan koneksitas dari syaraf itu semakin baik. Tapi semakin  sedikit menggunakan otak untuk berpikir , maka akan semakin banyak hal yang terlupakan, dan untuk memanggil ‘memori’ itu kembali memerlukan waktu dan upaya yang keras .

Jika memang setelah usia  6 tahun, kepadatan syaraf atau sambungan syaraf itu semakin renggang dan jarang, maka langkah langkah apa yang bisa kita upayakan untuk membuat koneksitas syaraf otak itu bekerjalebih baik? Berikut beberapa langkah yang bisa kita upayakan :

1. Imitation/Meniru
Semakin banyak yang dilihat, didengar anak, maka itu akan semakin mempercepat perkembangan syaraf otak         mereka. Jadi kalau orang tuanya dilihat setiap hari rajin beribadah, rajin mengaji, rajin membaca dan belajar,        maka anak akan meniru apa yang mereka lihat. Dan Anak adalah makhluk peniru yang paling baik bukan? Tentu saja yang akan ditiru atau proses imitasi yang berlangsung adalah dari orang atau lingkungan yang paling dekat dan sering berinteraksi dengan mereka. Bisa Orang tua, pembantu, kakek, nenek, kakak, TV, game dll.

2.  Repeated Movement/ Pengulangan
Anak-anak tidak pernah takut untuk melakukan kesalahan dan tidak pernah takut mencoba. Apakah batita yang belajar berdiri kemudian jatuh mereka takut untuk mencoba lagi? Sekali-kali Tidak! Mereka terus mencoba, jatuh, bangun, berdiri, jatuh lagi dan seterusnya. Jadi mereka terus melakukan pengulangan gerakan atau kegiatan. Anak-anak mesti kita ajak untuk mengulang-ulang apa yang akan kita ajarkan atau hal apa yang kita inginkan dari mereka.

3. Accumulated experience / Akumulasi pengalaman
Dengan banyaknya pengalaman, itu akan memudahkan anak anak untuk belajar. Hal ini berhubungan dengan poin sebelumnya, bahwa semakin sering anak melakukan suatu hal, mereka akan semakin banyak memperoleh pengalaman dan akan memudahkan mereka dalam proses belajar selanjutnya.

4.  Memori
Ini berhubungan dengan system limbic yang akan kita bahas ditulisan selanjutnya. Intinya, kalau proses belajar mengajar anak tersebut menyenangkan, maka hal tersebut akan tersimpan sebagai memori dan akan bertahan lama.

5.  Responding to current needs
Seberapa jauh respon kebutuhannya pada saat ini, semakin anak  berpikir dan merasakan bahwa mereka butuh sesuatu saat ini , maka itu akan semakin mempermudah prose belajar mereka.

Demikian dulu, bagian pertama ini saya buat, sedikit memang tapi semoga bermanfaat dan bisa membuka cara baru berpikir kita tentang apa dan Bagaimana otak itu bekerja dalam kaitanya dengan prose s belajar anak kita.
Tulisan kedua, I nsyaAllahakan membahas lebih detail tentang bagian dan Bagaimana hubungan antara otak dan proses belajar .

Salam hangat
Semoga bermanfaat

Heny_Newcastle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar