Reading every where |
Bermula dari keinginan untuk berbagi dan bercerita dengan teman-teman dalam bentuk tulisan ketika mencoba hidup di rantau orang, berbagi mengenai kehidupan sehari- hari di Newcastle dan hikmah apa yang bisa di ambil, berbagi mengenai sistem pendidikan Nada Syauqi di sekolahnya. Berbagi dan minta pendapat tentang kendala yang ada di sini serta yang lebih penting adalah tetap menyambung silaturahim dengan teman-teman semua di tanah air.
Semua begitu lancar dan mengalir pada awalnya, mengalir bak air. Aku hanya menuangkan apa yang di rasa dan di alami, tanpa peduli akan komen orang, tak peduli akan segala tata aturan perbahasaan maupun aturan dunia pertulisan. Aku menikmatinya dan semua proses berlangsung tanpa beban.
Sampai suatu ketika, aku 'berjumpa' dengan teman-teman hebat yang gemar menulis. Ada keinginan dalam diri untuk bisa mengikuti jejak mereka, belajar menulis dengan benar dan membuat tulisan lebih serius sehingga lebih banyak orang yang bisa mengambil manfaat dari tulisan yang mereka baca.
Aku sangat suka dan iri dengan teman-teman baru ini, mereka luar biasa semangatnya dalam berkarya.
Hari berganti hari, bulanpun sudah berganti pula, aku menikmati aktifitas baru ini dengan penuh semangat belajar dan mencoba. Mulai merasakan kembali bergadang menyelesaikan satu tulisan karena di kejar deadline ( ini mah karena kebiasaan buruk yang menunda-nunda pekerjaan). Mencoba mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan menulis. Semua begitu menyenangkan, bertambah ilmu, bertambah saudara , dan bertambah banyak hikmah yang bisa kuambil.
Aku mulai latihan menulis berdasarkan topik tertentu, mulai berpikir apakah tulisan ini benar dan baik, mulai memerlukan waktu yang lama untuk memulai menuliskan sesuatu, karena sebelum menulis, otomatis akan ada saja pikiran melintas bahwa apa yang akan ku tulis itu sesuatu yang tidak berarti atau alur yang tidak pas termasuk berpikir apakah tanda baca dan ejaan serta kata-kata yang kugunakan sudah benar.
Sampai suatu ketika, aku merasakan ada yang hilang. Aku mulai terbiasa menulis sesuatu berdasarkan topik tertentu, aku melihat blogku sudah lama vakum yang artinya sudah lama aku tidak menulis untuk diriku sendiri, padahal begitu banyak ide dan peristiwa yang ingin kubagi dengan teman-teman. Aku merasa tidak sepenuhnya menjadi diri sendiri.
Menulis di blog maupun note menjadi sesuatu yang terasa memberatkan dan beban. Ahh...akhirnya jemari ini terasa kaku tuk menari di atas keyboard.
Aku mulai intropeksi diri sekaligus bertanya, ada apakah gerangan dengan diriku? apakah keinginanku yang terlalu besar, tapi kemampuan diri tidak bisa mengiringi? apakah aku memang tidak ada bakat untuk berbagi dengan saudaraku dalam bentuk tulisan? aahh...entahlah !
Akhirnya, aku memilih untuk rehat sejenak, tidak menulis sesuatu karena keinginan orang lain, tidak menulis sesuatu jika memang aku tidak menginginkannya. Aku tidak ingin menuliskan sesuatu karena ide atau harapan orang lain. Aku ingin kembali menulis seperti dulu, lepas, bebas dan aku menulis karena memang aku mengingkannya.
Tapi...
Langkah ini juga kurang tepat, bukannya aku kembali berkutat menulis note dan blogku, bercerita mengenai kisah Nada Syauqi atau bercerita pahit manisnya hidup merantau di negeri orang. Tidak, sekali lagi tidak! Aku malah mati kutu , ide buntu dan benar-benar sulit sekali untuk menuliskan apapun , bahkan membuat update status aja pakai mikir lama :(
Sampai akhirnya, aku membaca kembali tulisan dari beberapa penulis yang sudah menerbitkan banyak buku, ternyata apa yang kualami ini disebut dengan 'writer's block'. Wuih nama yang keren tapi hasilnya sungguh membuatku patah hati dan hilang semangat.
Banyak sudah peristiwa yang hilang begitu saja tanpa ada dokumentasi yang baik, begitu aku ingin menuliskannya kembali, detailnya sudah banyak yang hilang.
Aku tidak mau membiarkan diri ini terus terpuruk dan membiarkan pikiran ini selalu mengatakan bahwa menulis itu susah, menulis itu perlu bakat, bahwa tulisanku tidak bagus atau itu hanya hal-hal sepele. Toh aku menulis bukan untuk mendapat pujian orang ,bukan untuk menghasilkan uang, juga bukan untuk menunjukkan pada dunia akan ke 'Aku' an ini. Aku menulis hanya ingin mendokumentasikan segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan keluarga kecil kami, jika ada yang membaca dan mengambil manfaat, aku bersyukur pada Allah tapi jika tidak ada yang membacapun tidak apa.
Suatu saat nanti , anak-anak akan senang membaca catatan mungil di blog ini, akan bersyukur dengan segala apa yang telah terjadi dan mereka pun akan lebih mengerti dan tahu bagaimana kami orang tuanya berjuang memberikan yang terbaik untuk mereka.
Alhamdulillah...
Hari ini aku senang sekali, writer's block berhasil kukalahkan. Buktinya ini tulisan ke dua yang kuhasilkan hari ini dan sepertinya akan ada tulisan ketiga. Begitu banyak ide di kepala saat ini, dan jari jemari ini seakan enggan untuk berhenti.
Ayoo...Teman semua yang sedang mengalami dilema dalam menulis atau mengalami writer's block. Kembali bertanya kepada diri sendiri, apa yang kita inginkan / niat kita dalam menulis ini. Berbagikah? Uang atau nama tenar atau hanya pelepas stres saja. Tanyakan pada diri , jujurlah, dan segera temukan solusinya. Jangan pernah terbersit untuk berhenti menulis sebagai sebuah solusi ya.
Teruslah menulis, menulis apa saja, tidak peduli apakah orang menganggap tulisan itu tidak berbobot atau hanya tulisan ecek-ecek. Tuangkan setiap ide di kepala mu dalam bentuk tulisan sehingga itu nyata dan bisa dikerjakan.
Oh iya, Trik yang kuterapkan menghalau si writer's block ini adalah menuliskan segala sesuatu yang terlintas di pikiran tanpa peduli EYD, tanpa peduli ini nyambung antar kalimat atau tidak , tanpa memikirkan nanti orang yang baca komen gimana. Intinya Hanya menulis menguraikan isi kepala dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
Mungkin hasil tulisan tersebut aneh, kacau balau dan tidak ada hikmah sama sekali (walau aku yakin, segala sesuatu pasti ada hikmahnya). Cuek saja. Begitu tulisan tersebut selesai, biarkan saja, tidak usah di edit juga tidak apa, tapi satu hal yang pasti, jemarimu sudah kembali lentur, loncatan-loncatan ide di kepalamu bagaikan percikan api yang berpendaran, dan kamu akan sulit untuk berhenti menggerakkan jemari, karena begitu banyak yang ingin di tuliskan dan semuanya mengalir begitu saja.
Tips ini juga bisa di pacu dengan mendengarkan musik yang kamu sukai sebagai latar atau pengiring, jika nanti ada yang pas dengan suasana hatimu, maka itu akan semakin mempermudah prosesnya.
Bagi teman-teman yang mau tahu , bagaimana hasil menulisku tanpa peduli segala aturan dan perangka orang lain, silahkan saja teman-teman baca postingan tulisanku sebelum ini. Aku saja takjub dan geleng-geleng kepala, bener nih....fitria heny yang nulis hehehehehhe.
Ini hanya salah satu dari sekian banyak cara mengatasi writer's block, banyak tips yang lain seperti banyak membaca, relax dan pindah ke aktifitas lain serta masih banyak lagi yang lain. Tips ini aku dapatkan dari searching di mbah google, mba Asma Nadia maupun dari Mba Nurul Asmayani serta dari sahabat di komunitas penulisan ,tapi untuk saya pribadi tips menulis cuek beibeh ini yang baru menunjukkan hasil :).
Demikian dulu tulisan kedua hari ini .
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkenan mampir dan membaca.
Tetap semangat meniti hari ya semua.
Salam
Uniek94
Tidak ada komentar:
Posting Komentar