Label

Sabtu, April 24, 2010

lanjut yuk marah nya ^ _ *

Croydon road,9 Apr 2010

Alhamdulillah, masih di berikan nikmat iman dan sehat nih oleh Allah, sehingga masih bisa melanjutkan note Ku yang kemarin dalam rangka 'proyek 3 6 5'. Mudahan teman-teman semua dalam kondisi terbaik ya hari ini baik jasad maupun ruhiyy ^ _ ^.

Note hari ini masih tentang parenting dan terinspirasi setelah mendengarkan ceramah/diskusi 'abah Ihsan' trainer PSPA.
Kalau kemarin Kita di ajak dan mulai di bentuk untuk MEMBIARKAN ANAK BERANTEM, maka kali ini Aku kan bercerita tentang IQOB/ HUKUMAN terhadap anak.

Menurut Abah Ihsan, ada dua tipe pola pengasuhan anak :
1. Lembut.

Membolehkan/membiarkan/membebaskan anak melakukan segala sesuatu, menuruti setiap permintaannya. Ini tidak di benarkan karena akan menyebabkan anak egois dan tidak mandiri/tidak fight. Sebahagian besar ini di lakukan oleh orang tua yang bekerja k2 nya,oleh mereka yang tidak mempunyai banyak waktu bersama anak2nya dan yang lebih jelek lagi jika ini dilakukan karena perasaan 'bersalah' kepada anak. sehingga kemudian menebusnya dengan memberikan apapun yang anak minta.

2. Mengekang Anak.

Dengan alasan keadaan di luar rumah yang sudah kacau balau, anak remaja banyak yang narkoba, hamil di luar nikah, anak yang korban sodomi, penculikan, pembunuhan dan lain-lain maka anak-anak di kekang, semua di larang dan di awasi dengan ketat. Ini juga kurang baik, karena anak tidak bisa mengeluarkan pendapat dan mereka merasa tidak dekat atau akrab dengan orang tua, sehingga begitu mereka keluar rumah dan bertemu dengan teman-teman 'geng' yang tidak baik maka di situlah mereka merasa 'enjoy' dan 'inilah best friend'.pikir mereka. sehingga apapun masalah mereka akan cerita ke temannya dan Kita bisa bayangkan solusi apa yang akan diberikan oleh teman-teman 'geng' nya.

Nah..metode yang paling tepat adalah , Kita membebaskan anak sebebas-bebasnya tapi kita kasih batasan-batasan mana yang boleh dan tidak, tapi ini pun caranya Kita mendiskusikan dengan Mereka, bukan kita yang menetapkan sendiri..
hmmm....gampang itu.........yupp.......secara teori gampang tapi pada prakteknya....masya Allah....sangat berat ( bagi Saya)........tapi bukan hal yang mustahil kan asal Kita sabar dan mau melatih diri bersama ^ _ ^.
Bagaimana kalau anak-anak Kita tidak melaksanakan/melanggar 'deal' yang sudah di tetapkan bersama, nah di sini lah 'iqob' atau hukuman itu bekerja.
Dalam melaksanakan iqob itu ada beberapa hal yang harus Kita ketahui bersama, seperti :

1. Tidak boleh memukul

Menghukum boleh tapi tidak boleh melukai/ meng aniaya.
memukul anak di perkenankan jika anak sudah berumur 10 tahun dan itupun bukan pukulan yang menyakitkan dan di anggota tubuh yang tidak berbahaya.
MasyaAllah,,,Astaghfirulloh...waktu mendengarkan ini serasa ada yang menggores dan melukai perasaanku karena Anak-anak Ku yang masih berumur di bawah 10 tahun sudah pernah Kami jewer kupingnya. tidak menyakitkan benar tapi tetap itu salah dan melukai perasaan Mereka..Maafkan Kami ya Nak yang belum mampu menjadi orang tua yang baik dan sabar terhadap kalian..dan masih terbawa tiupan setan yang selalu menggoda dan mengajak ke pada kebinasaan.
Mudah-mudahan Ibu-ibu yang lain lebih sabar dalam menghadapi 'tantrum' anak ya.

2. Jangan Mengancam

Ancaman berbeda dengan Hukuman/ Iqob.
Iqob itu di rencanakan lebih dahulu, jadi bersifat konsekuensi jika mereka melanggar 'deal'
Ancaman : spontan.

3. Jangan tidak pernah melaksanakan ancaman

Jika pada suatu saat kita terpaksa melakukan ancaman, maka pilihlah ancaman yang bisa di laksanakan ( tapi ini sulit, karena ancaman keluar biasanya karena ortu tidak sabar / sedang marah).
cth : Kita lagi pergi ke Mall, terus anak meminta sesuatu yang tidak perlu/ tidak bisa Kita belikan, maka jangan mengancam dengan," Diam...ntar kalau masih nangis juga Ibu tinggalin di sini!!". Apakah mungkin seorang Ibu meninggalkan anaknya di mall? atau " ntar ibu bilangin Pak Satpam lho, biar di tangkap!". Mungkinkah itu? iya kalau anaknya diam. nah kalau anaknya ga diam dan ternyata ibunya tidak meninggalkan dia atau pak satpam juga tidak ada, maka itu akan menjadi senjata andalan bagi anak dan sekaligus kita mengajarkan anak untuk berbohong untuk mencapai tujuan. Karena dalam persepsinya Ibunya sudah berbohong untuk menyuruh dia diam.
Ini berlaku juga untuk mengucapkan janji pada anak2...HATI_HATI...jika sudah mengucapkan janji pada anak-anak, karena mereka akan selalu mengingatnya. Bisa jadi mereka tidak menagihnya tapi yakinlah mereka tidak lupa dan mereka kan terus mengingatnya,jika ortu tidak melaksanakan maka kitalah yang mengajarkan konsep bohong pada mereka sejak dini.

BENTUK IQOB :

Harus yang merugikan si anak, tentunya di sesuaikan dengan umur anak,misalkan mengepel,cuci piring, uang jajan di potong dst..
Abah Ihsan mengatakan, jangan menghukum anak dengan menyuruh mereka sholat, menambah hafalan atau hal-hal yang bersifat ibadah ( ini banyak di terapkan di sekolah IT di Ina). Nah..di sini lah Aku kurang sependapat dengan beliau. Beliau berpendapat .masa Ibadah jadi hukuman? ibadah itu harus sesuatu yang menyenangkan bukan jadi suatu yang memberatkan. satu sisi Aku sependapat dengan ini. tapi di sisi lain Aku juga berpendapat, bahwa untuk menjadikan suatu amal kebaikan/ibadah itu perlu pembiasaaan dan itu bisa di mulai dengan pemaksaan..bukankah kita juga di paksakan/ di wajibkan sholat 5 waktu sampai suatu masa kita merasa bahwa sholat itu bukan kewajiban tapi kebutuhan.
dan saya teringat pernah ada seorang sahabat melapor pada rasululoh bahwa beliau sudah berhubungan dengan istrinya di bulan ramadhan dan Rasullulloh menberi iqob dengan menyuruh puasa,jika tidak mampu membebaskan budak atau berinfak..bukankah itu suatu iqob yang menyuruh pada ibadah. Wallohu'alam

Prinsipnya AKu setuju dengan Abah Ihsan, bahwa iqob itu jangan malah menanamkan image buruk pada anak-anak tentang ibadah, nanti anak-anak tidak mau infak kalau tidak berbuat salah...
kalau Aku tidak ada menyuruh anak-anak istighfar kalau berbuat salah,tapi mereka memilih sendiri karena waktu TKIT itu sudah diterapkan di sekolahnya, cuman Aku terangkan kepada mereka bahwa istighfar itu arti nya apa...trus kenapa itu yang di baca.... tapi Aku tidak pernah menyuruh mereka sholat atau hafalan quran atau bersedekah kalau mereka salah, bukan apa-apa ...kan umurnya baru 6&7 tahun hehehehehhhee...
.
Jadi tergantung Kita sebagai orang tualah yang paling tau mana yang terbaik untuk anak-anak kita.yang paling penting menurut Aku adalah, apapun yang akan kita terapkan/berlakukan pada anak itu harus di komunikasikan lebih dahulu dan kalau perlu di jelaskan kenapa milih iqobnya itu atau kenapa pilih itu? yahh...itu tadi,.balik lagi ke KOMUNIUKASI.....sering-seringlah ber DIALOG..DISKUSI..or what ever lah namanya..pokoknya mah...TALK....TALK.....and TALK again.....^ _ ^


Teman-teman, masih ingatkan dengan janji Nada dan Syauqi untuk tidak berebut main komputer dan tidak lupa waktu , seperti sholat, makan dll.
Nah...kemarin mereka ( Nada-Syauqi) lalai sholat dan makannya karena main game komputer..maklum sekarang kan mereka libur 2 minggu sekolahnya. Jadi ya Ku ingetkan mereka tentang Iqob yang mereka pilih sendiri ( tidak main komputer sehari itu). tapi mereka cuex aja Ku panggil..akhirnya yah kena lah mereka 2 iqob ( tidak boleh main komputer lagi dan istighfar 10 *). Mereka patuh dan melaksanakan iqobnya dan 1 jam kemudian , Syauqi dengan gaya dan rayuan mautnya ngomong ke Aku.

Syauqi : Mi, Dekki kan udh sholat dan makan, boleh idupin komputer lagi ya?

Aku : ( dengan tersenyum manis pula) Ooo..tidak boleh , kan kemarin Dekki sendiri yang pilih iqob tidak boleh main komputer lagi seharian!.

Syauqi : Iya.. tapi Dekki masih mau, Ayam nya belum di kasih makan tuh !...

Aku : ( sambil menahan senyum) tetap tidak boleh.
.
Syauqi : mau..mau....mau....(sambil merengut dan menangis terus membujuk abinya tuk membolehkan)

YAh..kami berdua cuek aja...walau dalam hati kasihan melihat dia menangis ,karena Syauqi kalau menangis itu, air mata bercucuran dan suara tangisnya bisa bikin hati luluh orang yang mendengarnya.
tapi di kasus ini di perlukan komitmen orang tua dan manajemen 'tega'. karena sekali kita tidak komit selanjutnya kita akan di anggap 'angin lalu' oleh mereka. Dan terbukti ..tangisnya berhenti sendiri dan sampai mereka tidur jam 10 malam.tidak ada komputer itu hidup lagi.

Pagi ini Uni Nada minta izin lagi tuk menghidupkan komputer..yah..bolehlah tentunya setelah minum susu...kan iqobnya udah selesai........


Inilah note Ku hari ini
Semoga bermanfaat
Teman-teman yang setuju silahkan,yang kurang setuju yuk Kita diskusikan..

Wallohu' alam
3....6....5....^ _ ^

uniek6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar